Mungkin Anda sudah tahu, pada saat pandemi covid-19, ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2020 tumbuh hingga 11%. Angka pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dibanding negara Asean lainnya, seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Hal ini salah satunya didorong oleh perilaku masyarakat yang less contact karena pandemi Covid-19.
Pola konsumsi masyarakat yang telah bergeser tersebut juga mendorong UKM yang tadinya melakukan usahanya melalui cara konvensional menjadi turut beradaptasi menggunakan e-commerce.
Menurut sumber ekon.go.id sebanyak 1 dari 5 pelaku usaha yang aktif menjual di e-commerce adalah pengguna baru.
Hmmm…
Era Online Era Adaptasi dan Kecepatan
Menurut Soebiakto, seorang pakar branding, UKM harus berbenah diri, dari mindset traditional menuju transformasi digital.
Yang sebelumnya hanya mengandalkan skill tradisonal, sekarang harus belajar dagang seperti bisnis modern, menuju arah digital yang serba cepat.
Masuk ke dunia digital kita dituntut terampil, sehingga bisnisnya makin kompetitif dan efisien. Ekspansi online bahkan harus menuju ekspansi global.
Dilansir dari CNBC Indonesia, pada kuartal pertama tahun 2021, Tokopedia merupakan marketplace yang paling banyak diakses di internet.
Tokopedia tercatat menguasai 32,04% traffic marketplace di Indonesia pada Januari 2021. Pada Maret 2021, persentase traffic share Tokopedia meningkat menjadi 33,07%.
Jumlah kunjungan bulanan selama kuartal I 2021 mencapai 126,4 juta, sedangkan pengunjung unik bulanan mencapai 38,93 juta.
Shopee berada di peringkat ke-dua dengan porsi traffic 29,73% di Maret 2021. Persentase ini menurun dibanding traffic share Shopee di Januari 2021 yang mencapai 29,78%.
Sepanjang Januari-Maret 2021, Shopee mengantongi 117 juta kunjungan bulanan dan pengunjung unik per bulan sebanyak 35,74 juta.
Sementara itu, peringkat lima besar lain secara berurutan ditempati oleh Bukalapak, Lazada dan Blibli pada periode Maret 2021.
Per Maret 2021, Bukalapak tercatat memiliki traffic share sebesar 7,79%. Di sisi lain, selama kuartal I 2021, Bukalapak tercatat memiliki kunjungan bulanan sejumlah 31,27 juta, sedangkan pengunjung unik per bulannya sebanyak 12,83 juta.
Lazada pada Maret 2021 memiliki traffic share 7,45%. Pada Januari-Maret 2021, kunjungan bulanan Lazada mencapai 28,20 juta dan pengunjung unik bulanannya tercatat ada 11,22 juta.
Blibli menutup posisi lima besar dengan porsi traffic 4,86% pada Maret 2021. Selain itu, dalam kuartal I 2021, kunjungan bulanan Blibli sebanyak 18,52 juta, sedangkan pengunjung unik bulanannya mencapai 9,64 juta.
Selama Maret 2021, peringkat enam hingga 10 secara berurutan ditempati oleh iPrice, Amazon, Ralali, Cekresi dan JD.ID.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sempat mengatakan bahwa transaksi ekonomi digital akan semakin pesat tahun ini.
Ia memproyeksikan transaksi daring atau e-commerce lewat marketplace tahun ini akan tumbuh hingga 33,2% dari tahun 2020.
Artinya, akan meningkat dari sebesar Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada tahun 2021.
Ada peluang dan tantangan untuk UKM. Menurut saya saat ini adalah momentum bertumbuh bagi bisnis lokal.
7 Tantangan UKM dalam Beradaptasi Di Era Online
Dalam era digital yang semakin maju seperti sekarang ini, beradaptasi dengan tren online menjadi suatu keharusan bagi setiap usaha kecil dan menengah (UKM).
Dengan memanfaatkan teknologi dan internet, UKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan keuntungan.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh UKM dalam beradaptasi dengan era online.
Berikut ini adalah 7 tantangan utama yang dihadapi oleh UKM dalam menjalankan bisnis mereka secara online:
Keterbatasan Sumber Daya
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UKM adalah keterbatasan sumber daya. Banyak UKM yang tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengembangkan dan memelihara infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis online.
Selain itu, mereka juga mungkin tidak memiliki sumber daya manusia yang terampil dalam mengelola aspek teknis dari bisnis online mereka. Oleh karena itu, UKM perlu mencari solusi yang terjangkau dan efisien untuk mengatasi keterbatasan ini.
Persaingan yang Ketat
Dengan semakin banyaknya UKM yang beralih ke bisnis online, persaingan di dunia maya menjadi semakin ketat.
UKM harus mampu membedakan diri mereka dari pesaing mereka dan menawarkan nilai tambah yang unik kepada pelanggan mereka.
Hal ini dapat dilakukan melalui strategi pemasaran yang kreatif, pengembangan produk yang inovatif, atau pelayanan pelanggan yang superior.
Keamanan Data
Keamanan data menjadi salah satu tantangan yang serius bagi UKM dalam menjalankan bisnis online.
Dalam era di mana serangan siber semakin umum terjadi, UKM harus memastikan bahwa data pelanggan mereka aman dan terlindungi.
Hal ini membutuhkan investasi dalam sistem keamanan yang kuat dan kebijakan yang ketat terkait dengan pengelolaan data pelanggan.
Pengembangan Situs Web yang Responsif
Situs web yang responsif dan mudah digunakan adalah kunci kesuksesan dalam bisnis online.
UKM harus memastikan bahwa situs web mereka dapat diakses dengan mudah melalui berbagai perangkat, seperti komputer, tablet, dan smartphone.
Selain itu, situs web juga harus memiliki tampilan yang menarik dan intuitif agar pengunjung tertarik untuk menjelajahi lebih lanjut.
Logistik dan Pengiriman
Bagi UKM yang menjual produk fisik, logistik dan pengiriman menjadi tantangan tersendiri.
Mereka harus memastikan bahwa produk mereka dapat dikirim dengan cepat dan aman ke pelanggan mereka.
Hal ini membutuhkan kerja sama dengan jasa pengiriman yang handal dan efisien, serta manajemen inventaris yang baik.
Pemasaran Digital yang Efektif
Pemasaran digital menjadi kunci dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.
Namun, banyak UKM yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam hal ini.
Mereka perlu belajar tentang strategi pemasaran digital yang efektif, seperti optimasi mesin pencari (SEO), iklan online berbayar dan pemasaran media sosial.
Perubahan Tren dan Teknologi
Tren dan teknologi dalam bisnis online terus berkembang dengan cepat. UKM harus mampu mengikuti perubahan ini dan terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka.
Mereka harus selalu siap untuk mengadopsi teknologi baru dan mengikuti tren terbaru agar tetap relevan dan kompetitif di pasar online.
Dalam menghadapi tantangan ini, UKM perlu memiliki sikap yang adaptif dan proaktif. Mereka harus terus belajar dan berinovasi untuk menghadapi perubahan yang terjadi di dunia online.
Dengan mengatasi tantangan ini, UKM memiliki peluang besar untuk tumbuh dan sukses dalam era digital yang semakin maju.
Jadi sebenarnya, ada banyak peluang yang bisa Anda raih melalui pemsaran digital. Masalahnya, Anda mau atau tidak, itu saja?