Oro-oro Ombo 2012

Dani

“…

Hati,

hati yang luas tak bertepi,

cinta yang dalam tak terajuk

…” HAMKA.

Pada tahun 2012 yang lalu, sekitar bulan november, saya dan teman-teman mendaki gunung Semeru. Siapa yang tak kenal Semeru, gunung tertinggi di pulau Jawa. Menurut data yang ada tinggi gunung Semeru 3,676 Mdpl.

Mendaki gunung selalu mengasyikkan. Ya kami waktu itu nekat, meski ada yang punya asma, kami tetap berangkat naik, dengan bekal oksigen dan obat-obat pendukung. Waktu itu, saya dan teman-teman tidak terlalu memikirkan resiko yang akan kami hadapi, tujuan kami cuman satu sampai di puncak Mahameru.

Kalau sekarang, sy jadi mikir-mikir untuk naik gunung karena banyak pertimbangan. Beda waktu masih single dulu. Sekarang semua harus dipikir matang-matang.

Salah satu impian saya sebelum menikah pada waktu itu memang ingin menaklukkan puncak Mahameru. Yahh, seperti rata-rata kebanyakan anak muda, pasti punya keinginan untuk berpetualang, minimal keliling Indonesia.

Atau mungkin Anda punya impian untuk keliling dunia, mungkin, dalam waktu dekat masih belum bisa karena corona. Tapi jangan pupus harapan karena badai corona pasti berlalu, entah kapan…

Ahh, balik lagi, waktu nanjak itu kalau teman-teman ke gunung Semeru setelah dari Ranu Kumbolo dan melewati Tanjakan Cinta. Teman-teman akan menemui tempat yang bernama Oro-Oro Ombo.

Indah sekali.

Di Oro-oro Ombo kalian akan menemui bunga verbana yang berwarna keunguan. Dibalik keindahan bungan yang berwarna keunguan ini, verbana merupakan tanaman non-endemik yang mengganggu pertumbuhan tanaman lain dan membuat tanah menjadi kering. Hmmm…

Mendaki melintas bukit

Berjalan letih menahan
berat beban

Bertahan di dalam dingin

Berselimut kabut Ranu
Kumbolo

Menjalin persahabatan
dalam hangatnya tenda

Bersama sahabat mencari
damai

Mengasah pribadi
mengukir cinta

Petikan lirik lagu Mahameru dari Dewa 19

Semoga pandemi corona ini lekas berlalu. Kami rindu jalan-jalan, menikmati indahnya alam Indonesia beserta kulinernya.

Bagikan:

Dani

Leave a Comment