Tadi malam nih…
Lagi asik ngulik data di Google, tiba-tiba nemu hal aneh.
Tanpa sengaja, saya lihat ada nomor WhatsApp yang dobel (duplikasi).
Tapi anehnya, nomor itu muncul di beberapa bisnis yang beda-beda.
Awalnya saya pikir script saya yang error, atau mungkin ada bug.
Tapi pas dicek lebih dalam, eh… ternyata beneran! Beberapa bisnis itu pakai nomor yang sama.
Karena salah satunya adalah klien saya, saya langsung gercep kontak mereka.
Saya tanya, “Nomor CS-nya ganti ya?”
Mereka jawab cepet banget—dan katanya enggak. Nomor masih sama, nggak pernah diganti.
Langsung saya cek lebih lanjut.
Siapa tahu ada orang lain yang masuk atau utak-atik akunnya.
Tapi ternyata nggak ada. Log akun bersih, semua aman.
FYI, akun bisnis klien saya ini fiturnya udah lengkap dan keamanannya cukup oke (walaupun ya, tetap bisa disiasati sih kalau niat).
Terus saya iseng cek perubahan dari Google.
Dan ketemu nih… ternyata ada suggest dari seseorang buat ganti nomor kontak bisnis.
Jadi kemungkinan besar, si oknum ini masukin nomor dia ke Google sebagai saran perubahan data.
Dan anehnya, bisa langsung tampil tanpa konfirmasi dari pemilik bisnis.
Gila sih ini.
Dan ya… ternyata berhasil. Nomor berubah.
Artinya? Ini bisa jadi celah buat tindak kejahatan.
Misalnya gini:
Ada calon customer cari layanan katering → googling nama bisnisnya → yang muncul nomor yang udah diganti tadi → customer kontak dan akhirnya deal → uang ditransfer → tapi order nggak pernah dikerjakan → customer ngerasa ketipu → dateng ke lokasi bisnis sesuai Google Maps → eh, owner-nya bingung, karena dia nggak pernah terima order apapun.
Serem kan?
Dan itu baru satu contoh. Masih banyak lagi modus-modus jahat lainnya yang bisa dilakukan dengan cara ini.
Fakta penting: kecurangan data Google itu nyata dan bisa kejadian ke siapa aja.
Terus, gimana caranya biar bisnismu nggak kena?
Coba deh:
- Rutin cek data bisnismu di Google. Jangan anggap remeh.
- Bikin website resmi yang nunjukin info valid tentang bisnismu.
- Klaim Google Bisnismu pakai email yang resmi dan khusus buat bisnis.
Yuk, jaga data bisnis kita bareng-bareng.
Jangan sampai kita atau pelanggan kita yang jadi korban.
Thanks udah baca sampai selesai.
Best regards, Dani.